TREK SUMURUGUL
- Geografis
Kabupaten Purwakarta memiliki posisi strategis yang berada pada daerah jalur utama penghubung ibukota negara DKI Jakarta dan ibukota propinsi Jawa Barat. Selain itu, merupakan pertemuan jalur lintas utama antara jalur selatan dan wilayah pantura sebagai pintu gerbang utara menuju Kabupaten/kota lain di Propinsi Jawa Tengah. Perkembangan Kabupaten Purwakarta akan semakin meningkat dengan telah dibangunnya jalan tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi) dan rencana dibangunnya jalan tol Cikampek-Palimanan (Cirebon).
Kecamatan Wanayasa merupakan wilayah yang mempunyai area yang biasa digunakan untuk wisata dan rekreasi alam dengan wilayah 56,55 km2. Salah satunya adalah desa Sumurugul. Sumurugul merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Wanayasa yang terletak di sebelah selatan Purwakarta yang berbatasan langsung dengan kaki gunung Burangrang terletak pada titik bujur 6.694167 dan lintang 107.572222 dengan ketinggian sekitar 978 mdpl. Suhu rata-rata mencapai 200C-300C dengan curah hujan sekitar 1.1413 mm-4.501 mm. Secara administrative mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
- Bagian barat : Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta
- Bagian selatan : Kabupaten Bandung Barat
- Bagian timur : Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta
- Bagian utara : Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta
- Trek Sepeda
Untuk memulai perjalanan biasanya kami persiapan untuk keberangkatan di Perum Griya Asri sebagai titik kumpul pertama. Sepeda yang akan dipakai biasanya di loading terdahulu agar memudahkan dalam proses gowes di lokasi. Beberapa teman goweser malah sudah terbiasa untuk digowes dari Purwakarta ke lokasi start. Namun karena sebagian besar anggota komunitas kami merupakan pencinta turunan (gravity) maka biasanya sepeda kami di loading saja.. (ga kuat..).
Untuk lebih terperincinya maka dapat dilihat seperti dibawah ini:
- Mini DH
Trek ini dimulai dari starting point dengan TTB di hutan pinus sejauh 480 m dengan tingkat elevasi yang bervariatif antara 350-500 untuk mencapai titik tertinggi yang akan dipergunakan sebagai awalan. Pada tahap ini diperlukan pengaturan nafas agar otak kita cukup mendapatkan oksigen.
Setelah itu gowes single trek mini DH dengan menyibak hutan pinus sejauh 610 m yang memungkinkan kita untuk memacu sepeda secara full speed.
Trek ini cukup merangsang adrenalin karena berupa single trek disertai curamnya turunan serta licinnya tanah yang berlapis lumut dipermukaannya. Beberapa teman yang mempergunakan sepatu dan pedal tipe cleat akan cukup kerepotan untuk melewati trek ini dikarenakan banyaknya halangan yang mengharuskan goweser untuk menurunkan kakinya.
Jadi disarankan kalau belum terbiasa menggunakan pedal cleat, hendaknya memakai pedal biasa (MTB) saja. Lepas dari trek ini kita keluar di perkampungan melewati jalan desa untuk kemudian memasuki trek AM/XC.
- AM/XC
Memasuki trek ini kita masih dimanjakan oleh single trek yang bergerak membelah areal kebun teh milik petani setempat yang diselingi oleh rimbunnya pohon melinjo dan tanaman palawija serta pohon pisang.
Rimbunnya pohon serta rapatnya pohon teh menjadikan tantangan tersendiri bagi goweser. Dibutuhkan handling yang baik karena sangat memungkinkan jika kita tidak berhati-hati maka handlebar kita akan terkait pada pinggir pohon, bahkan seringkali kaki dan pedal pun nyasar ke batang pohon teh tersebut.
Trek pertama akan dilalui sejauh kurang lebih 1,5 km yang diselingi melewati jalan raya untuk menyeberang dan masuk ke gang perkampungan.
Trek ini bersambung ke trek kedua yang mempunyai karakteristik yang sama dengan trek pertama hanya mungkin di akhir trek ini perkampungan yang ditemui lebih ramai sehingga perhatian kita harus lebih fokus karena banyak anak sekolah, mobil serta motor yang melintas. Trek kedua akan berakhir di pit stop serta tempat peristirahatan untuk makan siang di Warung Nasi Bu Haji. Trek ini berjarak kurang lebih 2 km.
Selepas istirahat kita masih akan melewati trek serupa dengan yang pertama dan kedua, hanya lebih variatif karena di area kebun banyak sekali pematang yang bisa dijakikan sebagai drop off. Tidak lupa juga mini pumping yang merupakan hiburan tersendiri bagi goweser.
Perjalanan selanjutnya adalah memasuki perkampungan yang diawali dengan turunan panjang sepanjang 950m dengan belokan tajam serta langsung disambut dengan tanjakan pendek namun menyesakan dengan elevasi 550.
Bagi yang terbiasa mencintai tanjakan, saat tersebut sangat menantang untuk ditaklukan, namun bagi kami itu adalah areal untuk TTB (ha..ha..ha..).
setelah melewati tanjakan tersebut dilanjutkan jalan makadam menurun panjang dan lama dan berakhir di areal sawah dan sungai. Hati-hati pada daerah ini karena terdapat turunan berbatu serta pematang yang licin, dan jangan lupa untuk melewatkan suatu jembatan gantung yang terbuat dari bambu.
Setelah melewati jembatan perjalanan masih berlangsung dengan kecepatan yang bisa dimaksimalkan karena jalanan masih menurun dan relatif mulus. Hati-hati terhadap kendaraan lain karena sudah memasuki perkampungan yang ramai. Akhir dari jalan ini merupakan jalan propinsi yang merupakan jalur wisata yang menghubungkan Purwakarta dan Subang yang cukup ramai dengan kendaraan yang melintas.
Trek yang terakhir dan merupakan trek yang realtif berat adalah trek kebun persahabatan. Memasuki trek ini mayoritas jalanan adalah makadam yang berpasir dan berdebu. Bagi kami debu dan makadam bukan masalah, namun cuaca di sini sangat panas dikarenakan area yang terbuka sehingga kita terancam dehidrasi. Disarankan sebelum memasuki trek ini untuk membawa bekal minum yang cukup, karena warung terdekat akan berada di tengah perkampungan yang letaknya sekitar hampir 10 km dari entry point kebun persahabatan. Beberapa pengalaman terdahulu juga membuktikan trek ini banyak memakan korban ban pecah. Perlu diingat karena jalur makadam ini batunya runcing-runcing. Di tengah perjalanan biasanya goweser akan menjumpai kawanan kerbau yang jumlahnya banyak yang digembalakan secara bebas. Hati-hati ya bagi yang takut kerbau he..he..
Dari tempat istirahat di tengah kampung (warung dan mesjid), perjalanan masih disuguhi jalan makam dikombinasikan dengan roling melewati sungai kering yang berujung di dekat tempat pembuangan akhir Cikolotok. Setelah lewat TPA ini jalanan relatif mulus, aspalt dan masih tetap terik panas yang menyengat.
Berdasarkan wawancara dengan teman goweser yang lain, trek ini sangat menyiksa karena dirasa menoton karena kita akan terus menyusuri aspalt sampai ke titik finish di Peruk Griya Asri (Oki bike shop Purwakarta).
Trek Sumurugul
sumber;;;;http://blogs.itb.ac.id/dedizaenalarifin/2012/09/23/trek-sepeda-sumurugul-purwakarta/
om pernah ngtrek di jalur ini ?
BalasHapus